Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978
Persepsi : Inti KomunikasiKesan adalah nuansa rasa manusia kepada obyek tertentu; obyek itu bisa barang bisa orang. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari obyek tersebut. Kita bisa terkesan kepada orang karena bermacam-macam; bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa karena kata-katanya, karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan yang baik, berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar orang lain tertarik.
Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi secara efektif.Rudolp F.Verdeber, Communicate, 1978
Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita perlu memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:
- Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)
- Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
- Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
- Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
- Memperoleh umpan balik dari pendengar
Tujuan | Kesulitan |
MENDENGAR | - Orang sulit memusatkan perhatian baik pada kata yang tertulis maupun terucap untuk waktu yang lama |
- Orang kurang memiliki perhatian pada apa yang bagi mereka tampak kurang penting | |
MEMAHAMI | - Orang memiliki asumsi berdasarkan pengalaman masa lalunya |
- Orang sering tidak memahami jenis bahasa yang dipakai pembicara | |
- Orang lebih mudah salah mengerti saat mereka mendengar tanpa melihat | |
- Orang sering sudah menarik kesimpulan padahal kita belum selesai bicara. | |
MENYETUJUI | - Orang sering merasa curiga terhadap orang lain yang sedang sedang membujuk mereka |
- Orang tidak suka jika dibuktikan bersalah | |
BERTINDAK | - Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan mereka |
- Orang merasa takut akan akibat dari pengambilan tindakan yang keliru | |
- Banyak orang tidak suka mengambil keputusan | |
UMPAN BALIK | - Beberapa orang sering dengan sengaja menyembunyikan reaksi dan apa yang sesungguhnya mereka pikirkan |
- Penampilan dapat bersifat memperdaya -anggukan kepala, mungkin tidak selalu tanda setuju dan mengerti, karena bisa digunakan untuk menutupi ketidak tahuan atau keragu-raguan. |
Kualitas Komunikasi | Deskripsi |
Openess | Adanya keterbukaan |
Supportiveness | Saling mendukung |
Positiviness | Bersikap positif |
Emphaty | Memahami perasaan orang lain |
Equality | Kesetaraan |
Kualitas komunikator
Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif. Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik dari semua aspek, mendorong dan merangsang imajinasi, menolak buah pikiran yang kurang tepat, dan mengenal sejak dini solusi yang mungkin bisa diambil.
Kualitas komunikator efektif
Menilai Orang | Tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang lain |
Mendengarkan secara Aktif | Berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang lain |
Bijaksana | Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan hormat |
Memberikan pujian | Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan umum |
Konsisten | Mengendalikan suasana riang; memperlakukan sama bagi semuanya: tidak favorit |
Mengakui kesalahan | Kemauan untuk mengakui kesalahan |
Memiliki rasa humor | Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan pendekatan yang enak |
Memberi contoh yang baik | Melakukan apa yang diharapkan orang lain |
Menggunakan bahasa Jelas, Lugas, dan Tepat | Kata-kata yang lazim, konkret, pemberian petunjuk, yang menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata bercita rasa buruk, kata-kata langsung |
Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil, maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your audience!” – ketahuilah siapa yang Anda ajak bicara. ”Seorang komunikator yang dialogis harus mencoba mengenali dan memperkecil kecenderungannya terhadap manipulasi, keegoisan, dan obyektivasi orang lain”.Johannessen, R.L., Ethics in Human Communications, 1983
Meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif :
- Memberikan perhatian
- Memahami komunikasi verbal dan non verbal
- Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan non verbal dengan menambah referensi pemahaman
- Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi
- Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal
Hambatan-hambatan komunikasi yang sering terjadi adalah:
Jenis Hambatan | Deskripsi |
Fisik | Hal menyangkut ruang fisik, lingkungan |
Biologis | Hambatan karena ketidaksempurnaan anggota tubuh |
Intelektual | Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan pengetahuan |
Psikis | Hambatan yang menyangkut faktor kejiwaan, emosional, tidak saling percaya, penilaian menghakimi |
Kultural | Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya, bahasa, |
“Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda bicarakan”.Larry King, Seni Berbicara, 2003
Ternyata berkomunikasi tidak semudah yang kita bayangkan, upaya terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di asah terus dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka. Selamat berkomunikasi, semoga lebih komunikatif!
sumber : http://rumakom.wordpress.com/2007/08/07/komunikasi-efektif/
Nama : Nurul khikmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar